Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa pemerintahan
orde baru
Setelah gerakan 30 S/PKI berakhir
politik Indonesia belum pulih rakyat merasa tidak puas dan mengadakan unjuk
rasa dipelopori oleh mahasiswa pada tanggal 25 Oktober 1965 terbentuklah KAMI
(Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan diikuti oleh kesatuan aksi lain
membentuk barisan Front Pancasila Tanggal 10 Januari 1966 mereka melakukan
demonstrasi untuk menyampaikan Tritura yang isinya
a.
Bubarkan PKI dan
ormas-ormasnya
b.
Bersihkan kabinet
Dwikora dari unsur-unsur PKI
c.
Turunkan
harga-harga
Tanggal
24 Februari 1966 pelantikan kabinet Dwikora namun ditentang rakyat karena masih
ada simpatisan PKI di dalamnya.
Aksi
menentang PKI semakin meluas menyebabkan pemerintah tertekan dan pada 11 Maret
1966 Presiden Soekarno memberikan perintah kepada Letnan Jendral Soeharto agar
mengambil tindakan untuk menjamin keamanan, ketertiban dan kestabilan
pemerintah dikenal dengan Supersemar Tgl 12 Maret 1966 Soeharto menandatangani
keputusan presiden No 1/3/1966 menyatakan pembubaran PKI.
Tanggal
20 Juni – 5 Juli 1966 Jendral Nasution menyelenggarakan sidang MPRS untuk
menciptakan politik yang stabil.
Tanggal
22 Juni Presiden Soekarno menyampaikan amanat yang berjudul Nawaksara untuk
memenuhi permintaan MPRS yang meminta tanggung jawab terhadap kemerosotan
ekonomi dan moral, Tanggal 10 Januari 1967 Presiden Soekarno memberikan
perlengkapan Nawaksara. Namun isinya tidak memuaskan banyak pihak. Tanggal 9
Februari 1967 DPR-GR mengajukan resdusi
dan memorandum untuk menolak Nawaksara. Dan pada 22 Februari 1967 Presiden
Soekarno menyerahkan kekuasaan pada Letjen Soeharto.
Pelaksanaan
politik luar negeri Indonesia sebagai berikut tanggal 11 Agustus 1966 menjalin
hubungan bilateral dengan Malaysia kemudian sejak 31 Agustus 1967 membuka
hubungan diplomatik. Tanggal 28 September 1966 Indonesia kembali bergabung
dengan PBB. Indonesia ikut memprakarsai terbentuknya ASEAN pada tanggal 8
Agustus 1967.
Pemilihan
umum pertama di masa orde baru adalah tanggal 3 Juli 1971. Pemilu tahun 1977
diikuti 10 kontestan kemudian tanggal 2 Mei 1977 diikuti oleh 3 kontestan (PPP,
Golkar, PDI) pemilu di Indonesia selama Orde Baru dimenangkan oleh Golkar.
Program
“Pembangunan Nasional Berencana dicanangkan secara bertahap melalui Repelita.
-
Pelita I (1 April
1969 – 31 Maret 1974) bertujuan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan.
Diprioritaskan pada pertanian industri penunjang pertanian.
-
Pelita II (1 April
1974 – 31 Maret 1979) pembangunan sektor pertanian dan industri yang mengolah
bahan mentah menjadi bahan baku.
-
Pelita III (1 April
1979 – 31 Maret 1984) bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan
kesejahteraan yang merata, diprioritaskan pada pembangunan sektor pertanian
menuju swasembada.
-
Pelita IV (1 April
1984 – 31 Maret 1989) untuk memantapkan swasembada dan meningkatkan industri
yang menghasilkan mesin-mesin untuk industri.
-
Pelita V (1 April
1989 – 31 Maret 1994) meningkatkan produksi hasil pertanian serta sektor
industri yang menghasilkan barang ekspor, banyak menyerap tenaga kerja,
pengolahan hasil pertanian, dan dapat menghasilkan mesin-mesin industri.
-
Pelita VI (1 April
1994 – 31 Maret 1999) sektor pertanian selalu menjadi prioritas dalam pelita.
Pertengahan 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi,
dampak dari krisis moneter yang melanda Asia Tenggara. Awal mei 1998 Mahasiswa
mempelopori demonstrasi menuntut dihapusnya KKN, turunnya harga dan Soeharto
turun dari jabatan presiden. Tanggal 12 Mei 1998 ketika demonstrasi mahasiswa
mengalami bentrokan dengan aparat menyebabkan 4 mahasiswa Trisakti tewas. 13-14
Mei 1998 terjadi kerusuhan masa. 19 Mei 1998 mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR
menuntut Soeharto turun dari jabatan presiden pada tanggal 20 Mei 1998 Soeharto
memanggil tokoh-tokoh masyarakat untuk membentuk kabinet reformasi namun tidak
ditanggapi. Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Soeharto menyerahkan jabatannya
kepada wakilnya yaitu B.J Habibie.
7 Juni 1998 pemilihan umum pertama setelah berakhirnya
orde baru diikuti 48 partai dimenangkan oleh PDIP. Dalam sidang MPR pada bulan
Oktober 1999 terpilih K.H.Abdurrahman Wahid sebagai Presiden dan Megawati
Soekarno Putri sebagai wakil presiden RI. klik disini